Langsung ke konten utama

Unggulan

Be Proud Of How You Grow

Saat mulai memasuki dunia yang bukan layak untuk di haha hihi-kan lagi, ternyata justru seringnya di haha hihi bertambah huhuhu-kan. You know lah maksud pernyataan ini kan? Terlebih untuk usia-usia sekarang yang dirasa relate dengan ini. Usia pertengahan, bukan masa muda tapi merasa berat jika dikatakan tua. Terkadang masih menolak masuk fase dewasa tapi kenyataannya memang perjalanan sedang menuju kesana. Semakin kesini, rasanya menjadi hal yang penting untuk lebih mengenal diri sendiri. Mungkin terkesan sedikit terlambat untuk membahas, memahami dan lebih peduli tentang ini?

Aku juga rasanya perlahan lebih aware bab “who am i?” walaupun belum utuh dan bisa jadi ini hanya karakter atau kebiasaan yang baru muncul karena keadaan, lingkungan ataupun pola hidup yang baru hadir, sewaktu-waktu bisa berubah dan hilang lagi. Semakin jelas tentang apa saja yang bisa menimbulkan senang atau bahkan pemicu hati berantakan; dari hal kecil maupun besar. Semakin peka tentang nyaman hadirnya kapan, dimana atau karena apa? Semakin tau hal apa saja yang layak untuk di bagikan, dipendam sendirian dan memberi batasan agar tidak oversharing.

Seringnya dinilai jutek, diberi julukan manusia kulkas dua pintu, sedikit senyum dan pelit bicara; ternyata bisa beramah tamah, mencair dan caring, senyum dan ketawa lepas, cerita panjang dan banyak kata. Hal ini otomatis aku lakukan kepada siapapun yang rasanya akan lega dan tidak awkward jika dibagikan dengan dia. Bukan juga tentang kurun waktu sudah lama saling mengenal atau kita baru bertemu. Terkadang aku justru senang memberikan respon, senyum tanpa effort dan beberapa tindakan yang jarang aku tunjukkan justru ke orang asing, atau orang-orang yang kemungkinan peluang  kita akan bertemu lagi-nya itu kecil. Sederhananya saat pergi ke tempat yang nggak ada satu orang pun tau tantang siapa aku?, tempat yang masih asing menurut ku, justru disana aku bisa nge-spend waktu untuk ngobrol dengan dia (re; orang asing). Aku senang meluangkan waktu untuk mendengarkan, tanpa harus ada timbal balik didengarkan. Only sometimes, not always.

Semakin sadar ternyata yang kelihatannya hanya sekedar membalas pesan WA atau melanjutkan obrolan media sosial saja cukup menguras energi ku. Seringnya aku bingung mau menanggapi seperti apa? Tapi ada juga momen dimana aku betah berlama-lama dan tidak kehabisan pembahasan untuk melanjutkan interaksi sosial. Lagi-lagi ini tentang dengan siapa dan karena apa?. Juga semakin mengakui seringnya akan lebih kreatif saat terdesak, baik desakan waktu ataupun tentang tenaga yang sudah mulai menyerah karena lelah atau hampir pasrah. The power of last minute itu nyata aku rasakan.

I like monochrome colors, potraits of buildings, culture and abstract things. I listen to songs from my favorite singers or random ones. Aku suka tertawa karena komedi dengan konsep stand up comedy. Aku suka beli buku walau untuk menyelesaikan bacaan satu buku dengan sedikit halaman butuh waktu lumayan lama. Aku suka baca buku tapi juga sering lupa isi bacaannya apa? Ada keinginan untuk pergi ke konser musik atau special show comika favorit ku, tapi membayangkan ramainya orang, selalunya aku mundur dari keinginan itu. But i hope one day i will go to music concerts and special shows of my favorite comics.

Dari banyaknya hal yang bisa dilihat dan dirasakan, dari panjangnya perjalanan, dan dari sekian banyaknya perubahan yang terjadi don’t forget to be proud of how you grow with every step, every feelings and moments. Tanpa lupa juga kalau tidak ada kewajiban bagi orang lain untuk selalu dan harus memahami tentang kita, berlaku juga sebaliknya. 


Komentar

Postingan Populer